Jumat, 12 Februari 2010

Jadwal Hidup Ibu

Senin sampai Sabtu

• 02.00 sd 02.30 : Bangun tidur, wudlu, sholat tahajut, do'a, tidur lagi
• 04.00 sd 05.00 : Bangun tidur, mandi, berpakai rapi dan mengenakan mukenah, sholat sunat, membangunkanku dengan panggilan Mam, "Mam, Mam, hei Pak Imam... ayo bangun! sebentar lagi subuh... tuh jama'ah sudah menunggu", mambangunkan adik lelaki dan perempuanku, sholat subuh berjama'ah.

• 05.00 sd 06.30 : Merendam pakai kotor, membereskan dapur, membuat sarapan (sambil menyanyikan lagu kesukaannya (Diana Nasution, Titik Puspa dan Rinto Harahap), sarapan bersama (ibu, aku dan dua adikku)

• 06.30 sd 08.00 : Mengantar aku dan adik-adikku berangakat sekolah dengan pandangan mata penuh do'a, mencuci pakaian, membersihkan rumah, menyapu halaman.
• 08.00 sd 14.00 : Keruang kerja (kamar tempat melakukan kegiatan jahit-menjahit pakaian), bekerja (menjahitkan orderan, menerima orderandan menerima pembayaran),belanja sayuran (dengan tukang sayur langganan yang setiap hari selalu mampir), masak, sholat dhuhur, makan siang bersama aku dan adik-adikku.

• 14.00 sd 18.00 : Bekerja lagi (terkadang sambil membuatkan bubur kacang, goreng pisang atau kue bolu untuk aku dan adik-adikku), sholat asar, membantu buat PR adik lelakiku, sholat maghrib berjama'ah.

• 18.00 sd 22.00 : Menyiapkan makan malam, makan malam, kumpul sama aku dan adik-adikku (bercerita, bersenda gurau, bertanya, menjawab, dan memberi nasehat), sholat isya berjamah, nonton TV, tidur (terkadang tertidur di depan TV.
• 22.00 sd. 02.00 : Tidur (tetapi sesekali bangun dan melihat keadaan aku dan adik-adikku yang sedang tidur).

Minggu

• Tidak jauh berbeda dengan hari-hari lainnya, cuma terkadang pergi ke undangan famili yang ada hajatan (bersama adik-adikku) atau mengunjungi saudara yang atau tetangga yang sakit (juga bersama adik-adikku)

Rutinitas ibunya itu ditulis oleh Furqon 17 tahun yang lalu, saat dia masih duduk di kelas 2 SMA, dalam buku hariannya dengan judul 'Jadwal Hidup Ibu'. Saat itu adalah bertepatan dengan delapan tahun meninggalnya sang ayah tercinta.

Saat ini Furqon telah beristeri dan mempunyai satu orang anak lelaki yang berumur delapan tahun. Adik perempuannya sudah menjadi seorang dokter dan sudah menikah dengan seorang ulama muda serta dikaruniai seorang anak perempuan yang baru berumur delapan belas bulan. Adik lelakinya, bungsu, masih kuliah di Fakultas Teknik sebuah perguruan tinggi negeri dan belum menikah.

Dua tahun yang lalu, Ibu dan adik lelaki bersama Furqon serta isteri dan anaknya menunaikan ibadah haji. Semua atas biaya Furqon.

Satu tahun yang lalu Furqon memboyong ibunya ke rumah barunya yang cantik, yang memiliki ruang keluarga yang besar serta tanan yang indah.
Setengah tahun yang lalu, selama dua puluh hari, bersama anak dan isterinya, Furqon mengajak ibunya liburan ke Mesir.

Tiga bulan yang lalu, saat semua keluarga - ibu, isteri, adik lelaki, dan adik perempuan serta suaminya - berkumpul dalam keadaan berbahagia, Furqon menunjukkan buku hariannya kepada ibu dan adik-adiknya. Semua menjadi haru mengenang kisah lalu. Lalu di atas selembar kertas, Furqon dan adik-adiknya menulis dengan tulisan yang sangat besar, "00.00 sd 24.00 : Lakukan segala kegiatan yang membahagiakan (kami anak-anakmu siap untuk memfasilitasinya)".

Tiga hari yang lalu, sang IBU meninggal dunia saat sedang sujud sholat tahajut.
Subhanallah



Fiksi, medio Februari 2010
Arief Budiman For All